SELAMAT DATANG DI SITUS RESMI SMP ISLAM HEGARMANAH CICANTAYAN SUKABUMI JAWA BARAT
SKRIPSI MAKALAH SOFTWARE NUPTK NISN FACEBOOK BKN DEPAG DEPDIKNAS MUSIK

Daftar Isi



Sejarah Sekolah

SEJARAH BERDIRINYA
SMP ISLAM HEGARMANAH


Pendidikan merupakan salah satu pilar utama dalam tumbuh dan berkembangnya suatu bangsa. oleh sebab itu, perhatian dan kepedulian dari berbagai komponen anak bangsa sangat diperlukan, dengan banyaknya warga masyarakat yang mempunyai anak lulus SD/MI tidak dapat melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP/MTs), maka perlu kiranya berbagai pihak turut serta ambil bagian dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan UUD 1945.
Sebagaimana diketahui bersama bahwa Kecamatan Cicantayan merupakan salah satu kecamatan yang berada di wilayah kabupaten Sukabumi. Dengan jumlah penduduk ± 44.000 jiwa, terdiri dari tujuh desa dan salah satu diantaranya yaitu Desa Hegarmanah, tidak terlepas dari permasalahan tersebut di atas, jumlah penduduk dengan kehidupan taraf pra sejahtera berjumlah ± 1.584 kepala keluarga, dengan jumlah anak usia sekolah tetapi tidak bersekolah masih cukup tinggi, berdasarkan data lapangan tahun 2002, anak-anak usia 7 – 12 tahun yang tidak bersekolah ± 220 orang dan anak-anak usia 13 – 15 tahun ± 308 orang dan usia 16 – 19 tahun ± 660 orang. Sedangkan jumlah penduduk yang buta huruf antara usia 10 – 44 tahun mencapai ± 792 orang dan angka pengangguran terbuka (tidak bekerja sama sekali) sebanyak ± 880 orang (Sumber Data lapangan Kecamatan Cicantayan).
Dengan kondisi seperti ini, tidak menutup kemungkinan setiap tahun jumlah tersebut akan terus meningkat, terutama terjadi pada warga miskin, sehingga akan menurunkan kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang, yang akhirnya akan berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan manusia (IPM), sehingga akan berpengaruh secara signifikan terhadap kelangsungan kehidupan berbangsa dan bernegara dan secara otomatis kita akan kalah bersaing dari negara-negara lain yang sudah terlebih dahulu maju dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menghadapi era globalisasi di masa yang akan datang.
Pada tahun 2002, Indeks Pembangunan Manusia (IPM), salah satunya adalah ditinjau dari tingkat pendidikan penduduk di suatu daerah, untuk Kabupaten Sukabumi Indeks Pembangunan Manuasia (IPM) hanya 6,1 tahun (setara dengan tamat SD/MI) sedangkan untuk Kota Sukabumi Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sudah 9 tahun (setara dengan tamat SMP/MTs/Sederajat), sedangkan secara nasional kalau dirata-ratakan Indek Pembangunan Manusia (IPM) baru 5,7 tahun (tidak tamat SD/MI), bandingkan dengan negara Jepang yang Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 17 tahun (rata-rata penduduk Jepang mengenyam pendidikan sampai S-1), bahkan ironisnya negara kita ini diantara negara-negara ASEAN menduduki peringkat kedua dari bawah dari 10 negara ASEAN, itupun masih berda di bwah negara Vietnam. Padahal pada tahun 1960 – 1970 negara kita banyak mengimpor guru atau dosen kepada negara-negara ASEAN, tapi sekarang malah sebaliknya.




1

Berdasarkan kenyataan tersebut diatas, kami sebagai warga negara Indonesia merasa prihatin, kami merasa tergerak hati untuk turut serta memajukan pendidikan terutama bagi masyarakat yang berada di Desa Hegarmanah karena sampai tahun 2002 di Desa Hegarmanah baru memiliki 1 sekolah lanjutan Tingkat Pertama yaitu Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Ma’arij, itupun terletak di sebelah timur desa dan berada di perbatasan dengan Desa Cicantayan, sedangkan masyarakat yang berada di sebelah barat Desa Hegarmanah merasa terlalu jauh jarak yang harus ditempuh oleh anak-anak mereka untuk bersekolah (± 5 km) yang notabene mereka itu adalah masyarakat pra sejahtera (tidak mampu) dari segi ekonomi.
Dengan kondisi sepertin ini, tidak menutup kemungkinan hal ini akan menurunkan semangat anak-anak usia sekolah SLTP (13-15 tahun) untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yanglebih tinggi, padahal dari tahun ke tahun animo/minat masyarakat untuk menyekolahkan anak-anaknya semakin meningkat sesuai dengan semakin tingginya tingkat kesadaran mereka betapa pentingnya pendidikan bagi anak-anak mereka.. Bila hal itu terus terjadi, tentu saja hal ini akan menurunkan kualitas sumber daya manusia indonesia di masa yang akan datang yang akhirnya akan berpengaruh terhadap Indeks Pembangunan Manusia (IPM), sehingga akan mempengaruhi pula terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara yang semkin mengglobal.
Di samping itu, dalam hal ini pemerintah telah menyadari sepenuhnya bahwa salah satu permasalahan pendidikan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia  yang kita cintai ini adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan khususnya pendidikan dasar 9 tahun sesuai dengan program pemerintah yang sedang gencar dijalankan, meliputi pendidikan pra sekolah dan pendidikan dasar sampai tingkat SLTP, karena disadari atau tidak disadari, pendidikan merupakan salah satu asset vital yang paling strategis dan realistis dalam meningkatkan mutu generasi-generasi unggul pada masa yang akan datang, untuk dapat lebih berkompetisi dan lebih dewasa dalam menghadapi persoalan-persoalan yang akan semakin kompleks pada masa sekarang dan masa yang akan datang, sehingga ujian seberat apapun yang muncul atau dirasakan oleh dirinya atau masyarakat merupakan jembatan positif dalam meningkatkan kualitas diri, di samping menempatkan dirinya sebagai pemegang/penentu kebijakan (stick holder) dari setiap perubahan yang terus menerus berkembang.
Menyikapi kondisi seperti ini Yayasan Majlis Ta’lim Ad-Da’wah yang beralamat di Kp. Cilubang Ds. Hegarmanah Kec. Cicantayan Kab. Sukabumi yang menempatkan dirinya sebagai mitra pemerintah untuk ikut berpartisipasi secara aktif dalam rangka ikut serta menyukseskan akselerasi (percepatan) program pemerintah tentang wajib belajar 9 tahun dan upaya peningkatan mutu/kualitas pendidikan.
Cilubang merupakan sebuah kampung yang terletak di Desa Hegarmanah sebelah barat, sejak zaman dahulu Cilubang sudah terkenal sebagai daerah basis perjuangan, baik dalam menghadapi penjajahan maupun gerombolan. Para orang tua terdahulu rela melakukan perjalanan jauh atau bahkan menginap di tempat pendidikan untuk menuntut ilmu, seperti ke Cibadak, Cicantayan, Cisaat dan lain sebagainya karena dahulu masih sangat minim tempat menuntut ilmu yang jaraknya dekat.

2

Tetapi jarak yang jauh dan kemampuan ekonomi yang tidak memadai tidak meyurutkan langkah untuk terus menuntut ilmu, terbukti banyak masyarakat kampung Cilubang sekarang yang menjadi orang-orang sukses, seperti menjadi alim ulama, PNS, dan lain-lain.
Akan tetapi hal tersebut tidak bisa dibiarkan terus menerus, akhirnya pada tahun ajaran 2002/2003 berkumpullah para tokoh masyarakat yang ada di lingkungan Kampung Cilubang dan bersepakat untuk mendirikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, baik SMP atau Madrasah Tsanawiyah.
Dipimpin oleh tokoh masyarakat/ulama yaitu Bapak Kyai Mohammad Tasyreh bersama tokoh dan masyarakat untuk secepatnya mendirikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama untuk menampung output dari MI Ad-Da’wah Cilubang yang masih berada dalam naungan satu yayasan.
Singkat kata terbentuklah Sekolah lanjutan Tingkat Pertama yaitu Madrasah Tsanawiyah yang Bernama Madrasah Tsanawiyah Ad-Da’wah Cilubang, hal tersebut tidak bisa ditunda-tunda lagi, karena kalau tidak sekarang kapan lagi, dan untuk sementara untuk kegiatan belajar mengajar memakai lokal yang tidak terpakai di Madrasah Ibtidaiyah Ad-Da’wah Cilubang, sementara guru-gurunya kebanyakan berasal dari Madrasah Ibtidaiyah Cilubang, SDN Bojongwaru dan dari Cibadak, sementara untuk administrasi menginduk ke Madrasah Tsanawiyah Al-Ma’arij, dikarenakan Bapak Kyai Mohammad Tasyreh juga merupakan Ketua Yayasan Al-Ma’arij.
Untuk tahun pertama pendirian, hanya menerima murid lulusan Madrasah Ibtidaiyah Ad-Da’wah Cilubang saja sebanyak 15 orang siswa, pada tahun ajaran 2003/2004 sebanyak 5 orang siswa, pada tahun ajaran 2004/2005 sebanyak 20 orang siswa dan mulai banyak siswa yang berasal dari SDN Bojongwaru yang melanjutkan dan pada tahun itu pula kami mengeluarkan siswa sebanyak 10 orang dan lulus ujian 100%.
Melihat fakta yang demikian, maka dapat disimpulkan bahwa kami tidak mungkin selamanya menumpang di Madrasah Ibtidaiyah Ad-Da’wah Cilubang dan mulai berpikir untuk mendirikan bangunan tersendiri, karena untuk lahan tidak khawatir, karena Yayasan majlis Ta’lim Ad-Da’wah Cilubang mempunyai Asset tanah seluas ± 15.000 m2, maka pada tahun ajaran 2004/2005 dimulailah pembangunan gedung untuk sekolah dengan dana murni swadaya dari masyarakat yang menghabiskan dana ± 100.000.000,00 (seratus juta rupiah), dan Alhamdulillah dapat diselesaikan pada tahun itu juga.
Bangunan yang telah selesai itu terletak tidak terlalu jauh dari Madrasah Ibtidaiyah Ad-Da’wah Cilubang, dan Alhamdulillah gedung tersebut dapat dihadiri dan sekaligus diresmikan oleh Bapak K.H. Dadun Abdulqohhar dari Cibadak sebagai Ketua Yayasan Majlis Ta’lim Ad-Da’wah Cibadak, ulama yang sangat berpengaruh dan terkenal, baik di tingkat Kabupaten, Propinsi bahkan Nasional sehingga menjadi kebanggan tersendiri. Peresmian tersebut juga dihadiri oleh Kepala Kandepag kabupaten Sukabumi, Camat Kecamatan Cicantayan, alim ulama, tokoh masyarakat dan warga masyarakat Desa Hegarmanah serta tamu undangan lainnya.




3

Tahun demi tahun jumlah siswa yang melanjutkan sekolah ke Madrasah Tsanawiyah Ad-Da’wah Cilubang semakin banyak, selain dari Madrasah Ibtidaiyah Ad-Da’wah Cilubang, SDN Bojongwaru, tetapi dari sekolah yang lain juga mulai ada, seperti dari SDN Pangkalan, SDN Sukabakti, SDN Kebonbera, bahkan dari luar Kabupaten Sukabumi-pun ada.
Pada tahun ajaran 2005/2006 siswa yang mendaftar sebanyak 32 orang, melihat kenyataan demikian, kami mulai berfikir untuk segera menyelenggarakan pendidikan secara mandiri, karena kalau terus menerus menginduk ke sekolah lain maka selamanya tidak akan mandiri, bantuan yang datang-pun tidak akan maksimal.
Maka pada tahun tersebut kami bermusyawarah kembali untuk menentukan arah kebijakan yang akan diambil dan menentukan status sekolah, alim ulama, tokoh masyarakat dan warga masyarakat kembali bermusyawarah dengan empat opsi yang disodorkan :
Ø Pertama, nama sekolah tetap Madrasah Tsanawiyah Ad-Da’wah Cilubang dengan bernaung dibawah Yayasan Al-Ma’arij,
Ø Kedua, nama sekolah tetap madrasah Tsanawiyah Ad-Da’wah Cilubang dengan bernaung dibawah Yayasan majlis Ta’lim Ad-Da’wah
Ø Ketiga, nama sekolah diubah menjadi Sekolah Menengah Pertama Islam Hegarmanah dengan bernaung dibawah Yayasan majlis Ta’lim Ad-Da’wah
Ø Keempat nama sekolah SMP Islam Hegarmanah dengan Yayasan tersendiri.
Ternyata dari hasil musyawarah tersebut, masyarakat lebih cenderung untuk memilih nama Sekolah Menengah Pertama Islam Hegarmanah karena mungkin namanya lebih familiar di telinga masyarakat Desa Hegarmanah, dan untuk yayasannya dipilih Yayasan Majlis Ta’lim Ad-Da’wah yang berpusat di Cibadak.
Dan setelah mengajukan proposal dan melakukan berbagai macam pendekatan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi dan persiapan di sekolah, pada tanggal 19 januari 2007 kami memperoleh Izin Operasional. Sehingga kami-pun merasa lebih bersemangat dan mengelola pendidikan karena mempunyai payung hukum yang jelas.
Pada tahun ajaran 2006/2007, jumlah siswa baru sebanyak 32 orang, pada tahun ajaran 2007/2008 siswa baru sebanyak 30 orang dan terakhir pada tahun ajaran 2008/2009 siswa baru sebanyak 47 orang. Bahkan kami-pun sudah berfikir untuk mendirikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SMA/Madrasah Aliyah/SMK/yang sederajat) untuk menampung lulusan dari SMP Islam Hegarmanah sehingga mereka tidak perlu kemana-mana lagi untuk melanjutkan sekolahnya.
Disamping itu Yayasan Majlis Ta’lim Ad-Da’wah juga ingin memberikan kontribusi yang refresentatif untuk Kabupaten Sukabumi khususnya di bidang pendidikan yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi. Di dalam mengelola lembaga pendidikan khususnya dengan mendirikan SMP Islam Hegarmanah untuk lebih mengharumkan dan menjunjung tinggi nama baik Kabupaten Sukabumi di tingkat nasional dengan kulaitas pendidikannya.
Demikianlah beberapa pokok pemikiran yang melatarbelakangi pendirian SMP Islam Hegarmanah Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi.

4

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More